Selasa, 26 Juni 2012

Intel Ingin Open Source Ada Pada Program Riset Universitas

Industri telah lama mensponsori penelitian di universitas, tapi Intel baru saja membawa sebuah terobosan baru ke dalam proses itu : Open Source.
Semenjak Januari, Intel telah mendanai tiga universitas di Amerika Serikat untuk menempatkan empat ISTC (Intel Science and Technology Centers) dengan total biaya sekitar 2,5 juta dollar per tahun untuk lima tahun bagi penelitian komputasi cloud, embedded, secure and visual.
Sementara jika pada masa lalu, kebijakan hak karya intelektual akan membuat beberapa perbedaan antara universitas dan sponsor, maka Intel telah menspesifikasikan bahwa kebijakan hak karya intelektual mereka adalah membuat perangkat-perangkat lunak yang signifikan bersifat Open Source dan tidak mempatenkan file-file yang ada, tetapi mempublikasikan seluruh penemuan yang dapat dipatenkan tersebut. Walau ada  kenyataan yang menunjukkan bahwa tidak seluruh hak karya intelektual yang disertakan ke dalam proyek bisa tercakupi oleh kebijakan tersebut dan Intel akan menegosiasikan kesepakatan terpisah dengan masing-masing universitas.
Saat ini, program pembiayaan tersebut hanya berlangsung di Amerika Serikat, yakni di Stanford (Visual Computing), Berkeley (Secure Computing) dan dua proyek di Carnegie Mellon (Cloud Computing danEmbedded Computing). Intel berharap ITSC akan membuat komunitas riset yang baru dimanan aliran informasi dan penelitian menjadi lebih bebas.

LinuxCon: Open Source Adalah Sebuah Ekosistem, Bukan Sebuah Permainan Zero Sum


Linux dan pengembangan Open Source adalah bukan seperti sebuah permainan teori ekonomiZero Sum, ini adalah pesan yang disampaikan secara explisit oleh pembicara dari Ubuntu Technician Architect Allison Randal, pada acara LinuxCon 2011, tapi sentimen ini telah diartikulasikan oleh orang banyak sepanjang acara ini. Proses dimana sebuah perusahaan membuat perangkat lunak sumber terbuka yang besar adalah memperbaiki dunia untuk semua orang.
Perangkat lunak bebas adalah adalah sebuah model fundamental yang superior untuk mengembangkan perangkat lunak,”Ucap Randal beberapa kali. Selain klasik Linus’ Law (“given enough eyeballs, all bugs are shallow”), Randal mengajukan klaim bahwa sifat manusia suda sejak lama adalah menjadi bagian yang lebih besar dari dirinya sendiri, dan pengembangan perangkat lunak bebas yang akan memenuhi itu semua.
Menurut Randal, masa depan inovasi dalam teknologi adalah tidak saling mencuri sumber daya satu dengan yang lain, tetapi bersama-sama menciptakan sumber daya, dan kesempatan baru untuk menciptakan ekosistem yang kaya. “Ekosistem” istilah yang beberapa kali sering muncul dalam obrolan saya dengan Dr. Irving Wladawsky-Berger, Chairman Emeritus IBM Academy of Technologies, dan DAN Frye Vice President of IBM Open System Development. Frye memebuat jelas dan nyata bahwa upaya IBM dengan Linux untuk menjadi “Solution Company (perusahaan solusi)” sebagai lawan produk perusahaan. IBM tidak membuat distribusi Linux sendiri, tetapi mereka bekerja keras untuk berkontribusi ke kernel dan proyek Open Key yang membawa nilai bagi pelanggan IBM.
Ini semua tentang kolaborasi, dan bekerja bersama-sama dengan peserta Open Source yang lain, kadang-kadang ini berarti akan berkolaborasi dengan pesaing secara langsung, namun IBM “Mendapatkannya” bahwa  kolaborasi dalam Open Source menciptakan sumber daya baru untuk semua orang, dan mereka tidak dalam kompetisi untuk memotong jumlah dolar pelanggan, dan kadang-kadang mereka bersaing secara keras di berbagai pasar, dan tak jarang mereka juga bersaing terhadap perusahaan-perusahaan dengan siapa mereka secara bersama berkolaborasi dalam Open Source, namun itu bukan permaian Zero Sum.
Wladawsky-Berger melanjutkan, “Solution Company” menunjukkan bahwa gedung pencakar langit tidak pernah dibangun oleh sebuah perusahaan tunggal. Legiun perusahaan kecil dengan keahlian khusus berkerja sama dibawah bimbingan seorang manajer proyek untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas-tugas khusus mereka dalam urutan yang benar. Hal ini pada akhirnya IBM bagaimana membayangkan diri mereka, sebagai pemimpin dalam ekosistem Open Source bekerja untuk mengaktifkan beban kerja baru bagi pelanggan mereka.
Ada banyak cara untuk berkembang di dalam ekosistem Open Source. Apakah suatu dedikasi yang kuat untuk keunggulan kernel (seperti Linus Torvalds dan Greg Kroah-Hartman) atau untuk memprodusi alat yang layak dan dapat digunakan semua orang untuk menghindari menciptakan kembali roda. Yocto Project yang bekerja dalam embedded space, seperti SUSE dibawah pimpinan baru Attachmete, membuat Open Build Service untuk membantu orang menggulirkan paket untuk beberapa distribusi. SUSE juga berbagi dengan membuat SUSE Studio yang memungkinkan ISV dan perusahaan, untuk mengembangkan dan memelihara Linux sendiri untuk digunakan di dalam aplikasi dan “Golden Master” images. Anda tidak harus menjadi customer SUSE untuk menggunakan alat ini.
Tapi semua dari kolaborasi ini tidak selalu terjadi secara alami. Perusahaan masih terikat kepada pemegang saham mereka, jadi terkadang membutuhkan Neutral Third party (pihak ketiga) yang netral untuk mendapatkan pihak yang tertarik secara bersama-sama, menyediakan neutral ground untuk berdisiku dan memelihara saluran komunikasi. Di situlah Linux Foundation hadir untuk bermain. Mereka menyediakan banyak kerangka dan pengelolaan komunikasi antara pesaing yang menghasilkan kemajuan teknis yang tidak tertandingi di industri.
“Perangkat lunak bebas adalah sebuah model fundamental yang superior untuk mengembangkan perangkat lunak”, kata Allison Randal. Eucalyptus System Marten Mickos mengambil satu langkah lebih jauh “Setiap perusahaan dengan strategi IT membutuhkan strategi Open Source”. Sangat penting untuk mengenali dan merangkul ekosistem yang lebih besar dari Linux dan perangkat lunak sumber terbuka, dan menemukan cara berkolaborasi di dalamnya untuk meningkatkan jumlah sumber daya yang tersedia dan bersaing.